Kamis, 12 Januari 2017

Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti: Lulusan SMP Yang Sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan

Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti: Lulusan SMP yang sukses Menekuni Bisnis Maskapai Penerbangan
Dizaman yang sudah sedemikian modern ini, kehidupan mungkin akan terasa cukup sulit untuk dijalankan. Hampir semua bidang aspek kehidupan dari mulai bidang hiburan, kesehatan hingga pendidikan harus ditukar dengan nilai yang tidak sedikit. Hal seperti ini tak jarang memaksa sebagian kalangan dengan status sosial menengah ke bawah terpaksa harus terputus sekolah dan hidup seadanya sehingga sulit bagi mereka untuk meraih impian sekolah setinggi-tingginya dan mendapatkan gelar sebaik-baiknya. Apalagi, bagi mereka yang kurang giat dalam berusaha dan mencoba, kehidupan ini mungkin akan terasa berat dan membuat mereka dikalahkan oleh zaman.
Terlahir dari keluarga yang kurang bekecukupan atau tidak mampu bukanlah sebuah dosa atau kesalahan, namun meninggal dalam keadaan miskin dan tidak memiliki apa-apa jelas suatu kesalahan besar. Hal inilah yang setidaknya memicu semangat juang anak-anak yang putus sekolah untuk tidak berhenti berusaha dan bekerja keras demi meretas sebuah cita-cita yang sudah diimpikan agar dapat menjelma menjadi sebuah kenyataan dan dapat mereka nikmati buah dari perjuangannya selama ini. Hal inilah yang juga dialami oleh seorang Susi Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai seorang menteri perikanan dan kelautan di Tanah Air. Kesuksesan dan jabatan yang begitu penting ini tidak semata ia dapatkan dengan mudah dan tanpa perjuangan, apalagi dibalik itu semua status pendidikannya hanyalah lulusan SMP, namun dengan kerja keras dan ketidakputus asaannya, membuatnya menjemput kesuksesan dan menggapai gerbang kebahagiannya dengan tangannya sendiri.

Mengenal Sosok Susi Pudjiastuti Lebih Dalam

 Susi Pudjiastuti yang saat ini menjabat sebagai seorang menteri dan menjadi pemilik dari 50 pesawat maskapai penerbangan, sebelumnya hanyalah sesosok perempuan biasa. Ia lahir di Pangandaran pada tanggal 15 Januar tahun 1965, ia lahir dari keluarga yang tergolong berkecukupan. Ayah dan ibunya, H. Ahmad Karlan dan Hj. Suwuh Lasminah adalah sepasang suami istri yang berprofesi sebagai seorang saudagar sapi dan kerbau yang mendatangkan hewan ternak tersebut dari Jawa Tengah untuk dijual kembali di Jawa Barat.
Susi kecil tumbuh menjadi remaja biasa. Selepasnya menyelesaikan pendidikan SMP, ia langsung melanjutkan studinya ke sekolah menengah di Jawa Tengah. Hanya saja pada saat memasuki tahun ke dua jenjang pendidikannya, ketika itu ia berusia 17 tahun dirinya memutuskan untuk berhenti sekolah, keputusan yang diambilnya tentu sangat disesalkan oleh orangtuanya. Namun, berkat keuletan dan kerja kerasnya, Susi lebih memilih kembali ke Pangandaran dan mencari segala peluang bisnis, mulai dari berjualan baju dan bedcover ia tekuni dengan tanpa mengeluh. Namun pada akhirnya, potensi Pantai Pangandaran yang menjadi salah satu kawasan penghasil ikan mendorong Susi untuk memanfaatkan peluang tersebut sebagai peluang berbisnis. Berbekal modal seadanya hanya 750 ribu rupiah, itupun adalah hasil dari menjual perhiasaannya berupa cincin, Susi pun memulai bisnis ikan pertamanya.

Tonggak Awal Membangun Bisnis Perikanan

Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti
Ketika baru memulai bisnis di bidang perikanan, Susi membeli ikan dari tempat pelelangan dan mulai memasarkannya ke sejumlah restoran yang ada di Pangandaran. Meskipun pemasaran ke sejumlah restoran tidak selalu berjalan mulus, namun hal tersebut tidak pernah menyurutkan niat dan tekadnya untuk berjuang dan berusaha. Hanya membutuhkan waktu satu tahun, Susi berhasil menjadi pebisnis yang menguasai bursa pelelangan ikan di Pangandaran. Bahkan ia sendiri langsung meluncur ke Jakarta untuk menawarkan ikan segar jualannya untuk ditawarkan ke sejumlah restoran sekaligus untuk di ekspor. Mengingat pada saat itu, jumlah permintaan stok lobster dari luar negeri begitu besar, maka tak lantas kesempatan ini ia sia-siakan, ia sampai rela memburu lobster ke segala penjuru Indonesia.
Kesuksesan dalam bidang perikanan ternyata turut pula mendatangkan suatu hambatan baru untuk Susi. Stok lobster dan ikan yang melimpah yang ia dapatkan justru malah terhambat masalah transportasi yang kurang memadai, terutama sulitnya menemukan transportasi udara. Sementara jika dikirim melalui jalur laut dan darat kualitas ikan dan lobster miliknya akan menjadi tidak segar ketika sampai ke tangan pemesan. Nah, dari hambatan inilah yang ternyata memunculkan sebuah ide baru yang brilian untuk seorang Susi Pudjiastuti si wanita tangguh yang tak pernah menyerah, terlintaslah dalam benaknya untuk membeli sebuah pesawat. Apalagi hal ini di dukung dengan profesi sang suami yang merupakan seorang pilot pesawat sewaan dari Jerman, Christian von Strombeck mendukung ide cemerlangnya. 
Meskipun sempat mengalami hambatan dengan ditolaknya pengajuan surat pinjaman dana ke bank di tahun 2000, namun akhirnya setelah menunggu selama 5 tahun ditahun 2005 Susi berhasil mendapatkan pinjaman dari bank sebesar 47 milyar. Dimana dana yang ia dapatkan tersebut ia gunakan untuk membangun sebuah landasan udara di Pangandaran dan membeli 2 buah pesawat Cessna. Berkah dan hikmah datang bersamaan dengan musibah Tsunami di Aceh pada tahun 2004 silam. Hatinya tergerak untuk menolong para korban kemudian pergi ke aceh lewat jalur udara untuk menyebarkan bantuan.
Meski tadinya hanya berniat memberikan "jasa pengangkutan korban lewat jalur udara secara gratis" selama kurang lebih 2 minggu, namun ternyata niat tulusnya ini berbuah lain, beberapa LSM dalam serta luar negeri memintanya agar mau menyewakan pesawatnya. Dari sinilah awal tonggak mulai Susi Air mengudara dan menyediakan jasa pengangkutan penumpang serta komoditas hasil perikanan dan kelautan.

Perjuangan Yang Berbuah Manis Mengantarkannya Menjadi Menteri Perikanan Dan Kelautan Indonesia

Kisah Inspiratif Susi Pudjiastuti
Perjuangan dan kerja keras serta pengalaman Susi di bidang perikanan, membuat presiden terpilih Jokowi akhirnya memutuskan untuk menepatkan seorang Susi Pudjiastuti di kursi kementrian dan menempati posisi Menteri Kelautan dan Perikanan di kabinet kerja trisakti. Sepak terjang Susi yang berhasil dalam membangun bisnis perikanan serta transportasi udara memang tidak perlu di ragukan lagi. Kerja keras dan perjuangan yang begitu gigih membuatnya pantas menempati jabatan menteri tersebut.
Dan semoga dengan terpilihnya menteri baru yang memiliki pengalaman yang cukup baik dalam hal yang serupa membuat dunia perikanan serta kelautan Indonesia dapat berkembang lebih baik sehingga dapat membawa pengaruh yang positif terhadap sektor tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar